Aga Kareba Daeng, Andi, Puang, Karaeng..,




ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...,

Salam Sejahterah Bagi Kita Semua

Aga Kareba Daeng, Andi, Puang, Karaeng..,

Seiring akan berlangsungnya pesta demokarasi 2009, izinkanlah saya memperkenalkan diri sebagai wakil ta' di DPR RI adapun sebagai berikut :

Nama: Nurhadi SE
Alamat : Jl. Matahari no.38 Malaka Asri, Jakarta Timur
Jl. Andi Mappanyukki No. 123 C, Makassar

dulunya saya dikenal sebagai penyiar Berita Daerah TVRI Stasiun Sulawesi Selatan ( Nurhadi Samad), Selain menjalankan bisnis yang saya miliki dan geluti dalam bidang transportasi dan retail (NGP GROUP : PT. Nuarsagaiesa Persada, PT. Andalan Nusajaya Oceania, CV. Andalan Niaga Oceania, Re-Inmart Indonesia, Re-Innet Indonesia). sekarang ini saya berdomisili di Jakarta, demi membantu perjuangan rakyat Sulawesi selatan dengan semangat muda yang idealis dan berpihak pada rakyat, akan berusaha mewujudkan impian ta' dan keinginan ta' lewat Partai Demokrasi Kebangsaan ( PDK ) yang merupakan Partai yang dipimpin oleh Tau Malebbi'ta' Daeng Prof. M.Ryaas Rasyid, MA., Ph.D (Mantan Menteri Otonomi Daerah).

Akhirnya Daeng, Andi, Puang dan Karaeng, Ijinkan saya untuk mengabdi sama kita' semua dalam hal ini sebagai perwakilan ta' di DPR RI, Insya Allah impian ta' dan impianku juga dapat saya wujudkan.

MOHON DOA DAN DUKUNGANTA' SEMUA
JANGANKI' LUPA, PILIH NURHADI, SE. NOMOR 5
PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN (PDK)


WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH





Berita dari Makassar

Pupuk Langkah, Legislator Ragukan Program Pemprov
Pesimistis Program Surplus 2,5 Juta Ton Beras Terealisasi
Makassar, Tribun- Sejumlah fraksi di DPRD Sulsel ramai-ramai mempertanyakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mewujudkan program surplus 2,5 juta ton beras pada tahun 2009.
"Sekarang musim tanam padi untuk 2009. Kalau pemprov khususnya dinas pertanian tidak menangani cepat kelangkaan pupuk di daerah-daerah, target surplus 2,5 juta ton beras sulit terealisasi," kata legislator Partai Merdeka Sulsel, Hasrullah, saat menggelar jumpa pers di DPRD Sulsel, Selasa (18/11).
Hasrullah yang kini hijrah di Partai Kedaulatan tergabung di Fraksi Bintang Demokrat Damai Merdeka (BDDM) bersama empat partai lainnya, PBB, PDS, PBR, dan Demokrat.
Kelangkaan pupuk juga menjadi sorotan politisi Golkar, Arfandy Idris, dan Ketua Bappilu PDIP Sulsel, Husain Djunaid.
"Sepertinya ada kendala pada sistem distribusi pupuk bersubsidi ke tingkat petani. Pemprov seharusnya mengkaji ulang sistem distribusi ini," kata Arfandy yang juga Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulsel.
Tidak hanya program surplus beras 2,5 juta ton yang terancam gagal tapi juga program produksi jagung 1,5 ton tahun 2009. Kedua program ini merupakan program unggulan Gubernur Syahrul Yasin Limpo.
Hasrullah mengusulkan pola distribusi pupuk bersubsidi perlu ditinjau ulang. Ia menyarankan distribusi pupuk dikembalikan pada metode lama. Di mana koperasi unit desa (KUD) memiliki peran utama dalam distribusi pupuk.
"Sistem distribusi sekarang menggunakan pola agen dan penyalur. Setiap kunjungan kerja dan mengecek di lapangan, agen selalu menyebut distribusi lancar. Tapi petani di lapangan kesulitan mendapatkan pupuk," lanjutnya.
Kekhawatiran legislator Sulsel terhadap kelangkaan pupuk bersubsidi juga disampaikan pada sidang paripurna pengesahan RAPBD Perubahan Sulsel 2008 kemarin.
Jubir Fraksi PDK, Suheri Attas, menyoroti kelangkaan ini menjalng musim tanam. "Begitupun dengan program produksi 1,5 juta ton jagung setelah disosialisasikan, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan lahannya untuk menanam jagung.
Masalahnya, harga jual menurun cukup tajam pada saat panen dari Rp.2.500/kg menjadi berkisar Rp 1.600,-/kg. Sehingga untuk menjaga minat masyarakat, diharapkan pemerintah provinsi dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga jual jagung," ujarnya.

Tribun Timur, Selalu yang Pertama